ANIMEPEDIA – Serial manga One Piece terus meneguhkan diri sebagai legenda hidup. Selama 28 tahun bertahan di puncak penjualan global, karya Eiichiro Oda bahkan mampu melampaui ikon klasik seperti Superman.
Namun, di balik gemerlap itu, Oda menyelipkan pesan tajam bagi para calon komikus yang bermimpi menembus industri manga Jepang. Lewat kolom fanbase yang diterjemahkan penggemar, ia mengingatkan realitas keras dunia mangaka.
“Penulis harus menghasilkan 19 halaman per minggu. Jika ditotal, setahun mencapai 456 halaman,” kata Oda, menegaskan bahwa hidup sebagai kreator manga bukanlah permainan gaya-gayaan.
Oda menekankan, beban kerja itu harus dianggap sebagai rutinitas. Pandangan ini sejalan dengan pernyataan mangaka lain. Yoshihiro Togashi (Hunter x Hunter) pernah mengungkapkan hal serupa, menyoroti budaya kerja super ketat dalam industri.
Begitu pula Yūki Tabata (Black Clover). Ia pernah mengalami keterlambatan naskah setelah menghadiri sebuah acara di Barcelona. Sepulang ke Jepang, Tabata bahkan harus menginap di hotel dekat kantor penerbit Shueisha demi menyelesaikan bab terbaru tepat waktu.
Cerita-cerita ini memperlihatkan satu hal: di balik kisah epik yang menemani jutaan pembaca setiap minggu, ada disiplin dan tekanan luar biasa yang menjadi napas industri manga Jepang. ***
Sumber: Berbagai sumber